6 Permainan untuk Ajak Anak Aktif Bergerak, Kreatif dan Ekonomis

6 Permainan untuk Ajak Anak Aktif Bergerak, Kreatif dan Ekonomis

Selama pandemi Covid-19, Bunda dituntut untuk lebih aktif menciptakan permainan untuk anak-anak di rumah. Tujuannya tentu agar si kecil enggak bosan ya, ‘dikurung’ di rumah sepanjang hari.

Permainan anak-anak sebenarnya bermacam-macam. Ada yang bisa dimainkan satu anak atau lebih. Semua tergantung jumlah dan usia persertanya. Menurut Psikolog anak Dr Richard Woolfson, Ph.D, PGCE, MAppSci, CPsychol, FBPsS, dalam buku Your Preschooler Bible, permainan anak sebenarnya enggak selalu untuk mencari kalah dan menang.

Baca Juga :Bunda Bisa Ajak Anak Bikin Mainan Anak dengan Barang Bekas di Rumah
Bagi anak-anak, yang penting permainanya menyenangkan dengan mengikuti instruksi dan bisa berlari-lari. Berbeda lagi kalau usia anak sudah agak besaran, kata Woolfson, biasanya Bunda bisa memberikan pilihan untuk memberi hukuman kalau melakukan tindakan yang salah. Sedangkan game musik bisa menawarkan dimensi yang berbeda lagi.

Menciptakan permainan buat anak pun sebenarnya bisa memanfaatkan media yang ada di sekitar kita, Bunda. Beberapa permainan jadul yang dulu sering kita mainkan saat kecil pun bisa diajarkan ke anak-anak nih. Beberapa mainan dengan banyak gerakan ini bisa jadi pilihan saat anak bingung mau main apa. Simak yuk apa saja:

1. Hopscotch alias taplak gunung
Ini memang permainan jadul. Pada masa kecil, Bunbun biasanya main ini. Nah, anak-anak jaman now enggak ada salahnya mencoba.

Woolfson mengatakan, permainan ini bisa untuk anak usia 4 tahun. “Anak Anda mungkin akan menikmati permainan sederhana di luar ruangan. Jangan terlalu khawatir tentang jumlah pemainnya, fokus pada melompat-lompat dan bersenang-senang,” ujar Woolfson.

Bunda hanya perlu menggambarkan kotak dan biarkan anak berlatih melompat dan melompat dari satu kotak ke kotak lain. Bunda juga bisa bermain juga sambil bernostalgia.

“Anak Anda bisa belajar angka-angkanya dan kelincahannya juga meningkat, ia akan menikmati permainan tradisional sendirian,” katanya.

Baca Juga :Sering Dibelikan Mainan Selama Pandemi Bikin Anak Jadi Lebih Manja?
2. Twister
Bunda tak harus memiliki alas permainannya tapi bisa membuatnya sendiri. Woolfson menyarankan untuk menggunting kertas dengan warna berbeda menjadi bentuk lingkaran besar, kemudian letakkan berbaris di lantai. Selanjutnya buat instruksi ‘tangan kanan’, ‘tangan kiri’, ‘kaki kanan’, ‘kaki kiri’. Masing-masing instruksi di atas diikuti dengan warna.

“Permainan yang lebih sederhana ini membuat anak Anda melompat pada warna yang Anda instruksikan,” katanya lagi.

3. Lampu lalu lintas
Woolfson bilang, permainan ini juga dikenal sebagai “Stop and Go”. Bunda hanya perlu berdiri di depan anak (dan teman mana pun) dan memberikan instruksi: “Lampu hijau” -berjalan; “Lampu kuning” -lambat; “Lampu merah” – berhenti; “Lalu lintas macet” -berjalan perlahan.

6 permainan anak untuk ajak aktif bergerak/ Foto: iStock
4. Ikuti pemimpin
Untuk permainan ini, Bunda meminta anak (dan jika melibatkan beberapa orang) berdiri di belakang Bunda dalam barisan dan kemudian buat berbagai gerakan seperti jalan, lompat, lewati, berbalik, berjalan mundur, sehingga anak-anak harus mengikutinya.
Pastikan Bunda mengayunkan lengan dengan kuat juga.

5. Simon bilang
Bunda cukup berdiri di depan anak dan perbaik hal-hal yang harus anak lakukan diawali dengan “Simon bilang …”. Misalnya, “Simon bilang, naik satu kaki.”

Jika Bunda hanya mengatakan, “Lompat dengan satu kaki” tanpa mengatakan “Simon bilang …”, dan anak tetap melakukannya, artinya Bunda harus menunjukkan kalau poin anak berkurang atau harus membayar karena kesalahan.

6. Kursi musik dan joget mematung
Kedua permainan ini, kata Woolfson, membiarkan anak berlari atau menari sampai musik berhenti.

Dalam versi paling sederhana dari “Kursi Musik,” Bunda meminta anak untuk berjalan di sekitar kursi sampai Bunda mematikan musik ketika anak harus duduk.

“Semakin banyak anak, semakin banyak kursi, meskipun biasanya ada satu yang kurang dari jumlah anak yang bermain,” ujarnya.

Sedangkan pada “Freeze Dance,” anak-anak memiliki pilihan untuk menari sampai musik berhenti dan kemudian duduk atau mematung.

Wah, membayangkannya saja sudah seru banget ya, Bunda. Tunggu apa lagi nih, yuk buruan mencoba!

Tapi ingat juga ya, saat Bunda ingin memberikan mainan juga perlu menyesuaikan usianya. Misalnya sampai usia tiga bulan, bayi tidak dapat melakukan lebih dari memperhatikan sekelilingnya. Penglihatan bayi masih buram. Bayi mampu melihat benda-benda berwarna terang dan bercorak.

Baca Juga :Hebat! Bocah 8 Tahun Jadi Miliarder karena YouTube
“Mainan tidak harus hitam dan putih selama warna-warnanya kontras satu sama lain,” kata Nora Newcombe, Ph.D, psikolog perkembangan di Temple University.

Saat usianya sudah lebih besar, berikan permainan dengan warna-warna yang lebih mencolok untuk melatih psikomotoriknya. Seperti misalnya memberikan softbook, rattle, dan theeter untuk bayi yang baru mau tumbuh gigi.

Semoga bermanfaat ya, Bunda, informasinya.

sumber: https://www.haibunda.com/parenting/20200807101142-61-155646/6-permainan-untuk-ajak-anak-aktif-bergerak-kreatif-dan-ekonomis